Kamis, 05 Desember 2013

laporan pratikum biologi pengamatan sel gabus


Laporan Pengamatan Sel Gabus , Sel Bawang Merah dan Sel Amoeba
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                
I.                  PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel merupakan awal dari bentuk manusia yang paling kecil setelah molekul, yang diciptakan oleh Allah untuk mengawali terbentuknya bagian – bagian tubuh makhluk hidup lainnya. Sel diciptakan dengan bentuk yang sebaik – baiknya, oleh karena itu hendaknya kita tahu seperti apa bentuknya sel yang telah diciptakan oleh Allah. Sehingga, kita dapat meningkatkan iman, karena Allahlah maha pencita dari yang terkecil ( sel ), sampai yang terbesar ( alam semesta ). Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Dalam tubuh makhluk hidup terdiri dari beribu-ribu sel yang berkerja sesuai dengan fungsinya. . Sel yang merupakan sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.

B.   Rumusan Masalah
a.      Bagaimana bentuk sel – sel pada objek yang akan diamati ?
b.     Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan ?
c.      Bagaimana ciri – ciri atau stuktur sel hewan dan sel tumbuhan ?

C.   Tujuan Pengamatan
1.       Untuk mengetahui bentuk - bentuk sel mati dan sel hidup.
2.       Mengidentifikasi bentuk dan struktur sel gabus , sel tumbuhan dan sel hewan.
3.       Untuk membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.

II.               TINJAUAN PUSTAKA

A.      Sejarah dan Pengertian Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang – ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang – ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel – sel gabus yang telah mati. Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori – teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut :
1.     Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
 ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut :
v  Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
v  Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
v  Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
2.      Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi – reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
3.      Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).
4.     Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup 
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit – unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan – penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut:
Ø  Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut nukleus.
Ø  Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma.
Ø  Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.


Pengertian sel dan teori mengenai sel
ü  Pengertian Sel
Jika dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari – hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari – hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel – sel apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel – sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian.
Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel – sel. Sel – sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan – jaringan akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ – organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang akan membentuk organisme baru.  Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan tingkatan terendah dari organisme kehidupan.
ü Beberapa Teori Mengenai Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.      Robert Hooke (1635 – 1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga – rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2.      Schleiden (1804 – 1881) dan T. Schwann (1810 – 1882)
Mereka mengamati sel – sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang ada pada tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.  Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

3.       Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung – apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4.       Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5.        Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar – dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
v  Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
v  Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.
v  Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
v  Sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.

B.     Jenis – Jenis Sel menurut Inti sel
Sel adalah unit terkecil dari struktur kehidupan. Dari Bakteri Uniseluler hingga organisme Multiseluler yang cukup kompleks, tersusun atas sel. kali ini artikel e-Learning Biologi akan membahas tentang komponen dasar penyusun makhluk hidup
Sel terdiri dari dua Tipe, Eukariot dan Prokariot. Dinamai Eukariot karena sel ini memiliki selubung nukleus (intisel). Sebuah nukleus berisi DNA dan dilapisi oleh membran yang memisahkannya dengan bagian sel lainnya. Sedangkan sel prokariot tidak memiliki selubung nukleus , sehingga kumpulan DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Eukariot dan prokariot memperoleh energi dengan melakukan respirasi selular. Respirasi seluler melalui tiga tahapan utama, yaitu glikolisis, siklus asam sitrat, dan transport elektron. pada sel eukariot respirasi seluler dilakukan oleh mitokondria, sedangkan pada sel prokariot fungsi ini terjadi didalam sitoplasma.
Ada beberapa struktur yang membedakan antara sel eukariot dan sel prokariot, berikut adalah tabel perbedaan antara sel prokariot dan sel eukariot yaitu :

NO.
STRUKTUR
SEL PROKATIOTIK
SEL EUKARIOTIK
1.
Membran Plasma
Tidak ada
Ada
2.
Membran Nukleus
Tidak ada
Ada
3.
Nukleus
Tidak ada
Ada
4.
Plastida
Tidak ada
Ada / Tidak ada
5.
Mitokondria
Tidak ada
Ada
6.
Badan Golgi
Tidak ada
Ada
7.
DNA
Ada
Ada
8.
RNA
Ada
Ada
9.
Histon
Tidak Ada
Ada
10.
Pigmen
Ada
Ada
11.
Retikulum Endoplasma
Tidak ada
Ada
12.
Sentriol
Tidak ada
Ada
13.
LIsosom
Tidak ada
Ada

C.   Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya
a)     Bagian sel yang terdapat pada hewan

1.      Membran Plasma
Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsinya yaitu melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar.
2.      Cilia
Cilia (tunggalnya cilium) dan flagela (tunggalnya flagelum) adalah alat atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari suatu sel tertentu.
3.      Retikulum Endoplasama
Yaitu struktur berbentuk benang – benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu, RE. Granuler (Rough E.R) dan RE. Agranuler (Smooth E.R). Fungsi R.E. adalah  sebagai alat transportasi zat – zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

4.      Mitokondria
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk – lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusatrespirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi). karena itu mitokondria diberi julukan“The Power House”. Mitokondria (bentuk tunggalnya adalah mitokondrion) adalah organel yang mengubah energi kimia menjadi energi yang lain.
5.      Mikrofilamen
Mikrofilamen  Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
6.      Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
7.      Peroksisom
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel – sel hati).
8.      Ribosom
Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
9.       Sentriol / Sentrosom
Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari 2 sentriol ( sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel , dimana nantinya setiap sentriol ini akan bergerak ke bagian bagian kutub - kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus, sel di tahapan interfase terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Dan terdapat fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
10.  Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
11.   Nukleus
Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
12.  Vakuola
Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi berbeda-beda. Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom. Pada sel tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, berperanan dalam pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom besar. Pada protista vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.
b)      Bagian sel pada tumbuhan
1.      Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi.
                                    2.   Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis.

Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dalam bentuk tabel :
No.
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1.
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
2.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
3.
Mempunyai dinding sel
Tidak mempunyai dinding sel.
4.
Mempunyai klorofil.
Tidak mempunyai klorofil.
5.
Mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar.
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola
6.
Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul)kanji.
Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul)

7.
Tidak memiliki sentriol
Memiliki sentriol
8.
Tidak memiliki lisosom
Memiliki lisosom
9.
Memiliki glioksisom
Tidak memiliki glioksisom
10.
Memiliki plastida
Tidak memiliki plastida

III.           METODE PRATIKUM DAN KESIMPULAN
A.   TUJUAN PRATIKUM
1.      Mampu menyiapkan semua peralatan
2.      Menggunakan mikroskop untuk pencahayaan dalam pengamatan sel
3.      Terampil membuat sediaan dari sel mati dan sel hidup
4.      Melakukan pengamatan terhadap sel dan menggambarkannya
5.      Dapat menyimpulkan perbedaan dari sel mati dan sel hidup dari sel hewan dengan sel tumbuhan

B.   BAHAN-BAHAN DAN ALAT
v Alat-alat          :
1.      Mikroskop
2.      Objek gelas dan Cover gelas
3.      Silet
4.      Pipet tetes
5.      Tissue
6.      Objek awetan dan preparet awetan
v Bahan :
1.      Air
2.      Lugol
3.      Bawang merah
4.      Gabus

C.   CARA KERJA
1.      Siapkan semua alat dan bahan.
2.      Atur pencahayaan dari mikroskop.
3.      Buat sediaan dari sel gabus dan sel tumbuhan.
4.      Sediaan diletakkan diatas objek gelas , lalu tetesi dengan air atau lugol dan tutupi dengan cover gelas.
5.      Letakkan dibawah lensa objektif.
6.      Amati bentuk seldan gambar.
7.      Simpulkan pengamatan.
8.      Selesaikan pengamatan semua alat bersih dan tempatkan pada tempatnya , dan buang sampah ke tong sampah.
9.      Setiap kelompok persentasikan setiap pengamatannya.

D.    KETERANGAN (PEMBAHASAN)
a.   Gambar 1 adalah gambar sel gabus
Keterangannya :
1.      Sel gabus merupakan sel mati
2.      Sel mati yang terdapat didalamnya rongga rongga kosong seperti kamar kamar , juga terdapat dinding sel
3.      Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
4.      Menggunakan mikroskop dengan perbesaran okulernya 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25 kali
b.   Gambar 2 adalah gambar sel tumbuhan (bawang merah)
Keterangannya :
1.      Sel hidup terdapat salah satunya pada sel tumbuhan contohnya bawang merah
2.      Bagian bulat merah itu merupakan inti sel.
3.      Terdapat inti sel dan cairan sitoplasma yang tersebar dan tampak jelas
4.      Sedikit berwarna merah karena dikasih lugol
5.      Menggunakan mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25 kali
c.    Gambar 3 adalah gambar sel hewan (Amoeba)
Keterangannya :
1.      Sel hidup juga terdapat pada sel hewan contohnya amoeba
2.      Terdapat inti sel , membran inti dan cairan inti (sitoplasma)
3.      Menggunakan mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25 kali

E.    PEMBAHASAN
Dengan melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali da perbesaran objektifnya 0,25 kali dengan mengamati sel gabus , sel tumbuhan pada bawang merah dan sel hewan pada amoeba           
Menurut bagian bagian dalam sel , sel di bagi menjadi 2 bagian yaitu sel yang mati dan sel yang hidup. Sel yang mati tidak memiliki inti sel atau nukleus dan jika di amati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel yang mati tersebut tidak terlihat atau kosong seperti kamar-kamar. Sedangkan, sel yang hidup memiliki inti sel atau nukleus dan jika diamati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel hidup tersebut terlihat dengan jelas. Contohnya, Sel gabus pada ubi kayu merupakan sel mati seperti yang telah diamati oleh Robert Hooke. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel gabus ubi kayu merupakan sel mati karena tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel, dan tidak ada aktifitas yang terjadi dalam sel tersebut, sehingga ruang antar selnya nampak kosong. Bentuk sel ini menyerupai kotak persegi delapan, segi lima ataupun segi enam . Pada sel gabus(isi sel mati) tidak tampak nukleus, plastida, maupun vakuola sentral.
            Namun, bagaimana dengan sel hidup ? sel hidup adalah yang dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk dalam kelompok sel eukariotik yang mempunyai cirri-ciri, yaitu sitoplasma dan nukleoplasma terpisah, bahan gen di dalam inti, mempunyai organel seperti golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan kloroplas pada tumbuhan. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki materi penyusun yang relatif berbeda.
            Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan, yaitu dinding sel, plastida, dan vakuola. Dinding sel merupakan lapisan terluar sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa, pectin, dan lignin. Vakuola merupakan rongga dalam sel yang dibatasi selapis membran, yaitu tonoplas. Pada plastida terdapat tiga tipe berdasarkan kandungan pigmen, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola. Karena tidak memiliki dinding sel. Menyebabkan bentuk sel hewan relative tidak tetap. Pada hewan-hewan bersel satu, seperti Amoeba sp. Memiliki dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
F.      KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.      Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, yang menyusun makhluk hidup.
2.       Sel terbagi 2, ada sel hidup dan ada sel mati.
3.      Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sitoplasma dan inti sel.
4.      Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk dalam kelompok sel eukariotik,
5.      Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan, begitu pula sebaliknya,
6.      Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan, memiliki protoplas yangdibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
7.      Sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
8.      Senyawa penyusun dinding sel adalah terdiri atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri atas polimer glukosa.
9.      Fungsi kloroplas adalah tempat terjadinya fotosintesis
10.  Sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel

IV.           PENUTUP
Saran
Sebaiknya dalam  menggunakan mikroskop harus berhati-hati baik dalam mengangkat maupun menggunakannya, karna mikroskop merupakan barang yang mahal. Sebaiknya dalam melihat hasil pengamatan di mikroskop tidak berebutan dan harus bergantian.







                             


3 komentar:

Unknown mengatakan...

tambahkan daftar pustaka

purnama mengatakan...

makasih penjelasan lengkapnya tentang macam-macam jaringan permanen

Unknown mengatakan...

daftar pustakanya???

Posting Komentar