Laporan Pengamatan Sel Gabus , Sel Bawang Merah dan
Sel Amoeba
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Biologi
sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel merupakan awal dari bentuk manusia yang paling
kecil setelah molekul, yang diciptakan oleh Allah untuk mengawali terbentuknya
bagian – bagian tubuh makhluk hidup lainnya. Sel diciptakan dengan bentuk yang
sebaik – baiknya, oleh karena itu hendaknya kita tahu seperti apa bentuknya sel
yang telah diciptakan oleh Allah. Sehingga, kita dapat meningkatkan iman,
karena Allahlah maha pencita dari yang terkecil ( sel ), sampai yang terbesar (
alam semesta ). Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional
makhluk hidup. Dalam tubuh makhluk hidup terdiri dari beribu-ribu sel yang
berkerja sesuai dengan fungsinya. . Sel yang merupakan sebagai unit fungsional
berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme,
reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup
bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh
sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel
tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak
sel disebut makhluk hidup multiseluler.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana bentuk sel – sel pada objek yang akan diamati ?
b. Apa perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan ?
c.
Bagaimana ciri – ciri atau stuktur sel hewan dan sel tumbuhan ?
C.
Tujuan Pengamatan
1.
Untuk mengetahui bentuk - bentuk sel mati dan sel hidup.
2.
Mengidentifikasi bentuk dan struktur sel gabus , sel tumbuhan dan
sel hewan.
3.
Untuk membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sejarah
dan Pengertian Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke
mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia
menemukan adanya ruang – ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam
pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang – ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel –
sel gabus yang telah mati. Pada tahun 1835, sebelum teori Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Perkembangan penemuan tentang sel
mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori
– teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut :
1. Sel
Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden
(1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani
berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada
waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan.
Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut :
v Tiap makhluk hidup
terdiri dari sel.
v Sel merupakan unit
struktural terkecil pada makhluk hidup.
v Organisme bersel
tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu
sel disebut organisme bersel banyak.
2. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max
Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian
penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi – reaksi kimia kehidupan.
Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan
kesatuan fungsional kehidupan.
3. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph
Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua
sel berasal dari sel sebelumnya).
4. Sel
Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit – unit penurunan sifat yang
terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang
merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan
– penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut:
Ø Robert Brown (1812), Biolog
Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut
nukleus.
Ø Felix Durjadin (1835), beranggapan
bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma.
Ø Johanes Purkinye (1787–1869), orang
pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel
telur.
Pengertian
sel dan teori mengenai sel
ü Pengertian Sel
Jika
dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti
benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel
terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari –
hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita
sehari – hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel – sel
apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel – sel
tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan
kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja
menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan
sehingga menghasilkan suatu pengertian.
Berdasarkan
gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama
satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut
menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel – sel. Sel –
sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan – jaringan akan
menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ – organ
tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem
organ inilah yang akan membentuk organisme baru. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sel merupakan tingkatan terendah dari organisme
kehidupan.
ü Beberapa
Teori Mengenai Sel
Beberapa
ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat
struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti
berikut.
1. Robert
Hooke (1635 – 1703)
Ia
mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga – rongga yang dibatasi oleh dinding
tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan
terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden
(1804 – 1881) dan T. Schwann (1810 – 1882)
Mereka
mengamati sel – sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan
bahwa banyak sel yang ada pada tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap
hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya
menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.
Robert
Brown
Pada
tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan
melihat benda kecil yang terapung – apung dalam sel yang kemudian diberi nama
inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu
terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk
mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4.
Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada
tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama
protoplasma.
5.
Max Schultze (1825-1874)
Ia
menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar – dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi
tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
v Sel merupakan unit struktural
makhluk hidup.
v Sel merupakan unit fungsional
makhluk hidup.
v Sel merupakan unit reproduksi
makhluk hidup.
v Sel merupakan unit hereditas.
Beberapa
teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua
proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
B.
Jenis –
Jenis Sel menurut Inti sel
Sel
adalah unit terkecil dari struktur kehidupan. Dari Bakteri Uniseluler hingga
organisme Multiseluler yang cukup kompleks, tersusun atas sel. kali ini artikel
e-Learning Biologi akan membahas tentang komponen dasar penyusun makhluk hidup
Sel terdiri dari dua Tipe, Eukariot dan Prokariot. Dinamai
Eukariot karena sel ini memiliki selubung nukleus (intisel). Sebuah nukleus
berisi DNA dan dilapisi oleh membran yang memisahkannya dengan bagian sel
lainnya. Sedangkan sel prokariot tidak memiliki selubung nukleus , sehingga
kumpulan DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Eukariot
dan prokariot memperoleh energi dengan melakukan respirasi selular. Respirasi
seluler melalui tiga tahapan utama, yaitu glikolisis, siklus asam sitrat, dan
transport elektron. pada sel eukariot respirasi seluler dilakukan oleh
mitokondria, sedangkan pada sel prokariot fungsi ini terjadi didalam
sitoplasma.
Ada
beberapa struktur yang membedakan antara sel eukariot dan sel prokariot,
berikut adalah tabel perbedaan antara sel prokariot dan sel eukariot yaitu :
NO.
|
STRUKTUR
|
SEL
PROKATIOTIK
|
SEL
EUKARIOTIK
|
1.
|
Membran Plasma
|
Tidak
ada
|
Ada
|
2.
|
Membran Nukleus
|
Tidak
ada
|
Ada
|
3.
|
Nukleus
|
Tidak
ada
|
Ada
|
4.
|
Plastida
|
Tidak
ada
|
Ada
/ Tidak ada
|
5.
|
Mitokondria
|
Tidak
ada
|
Ada
|
6.
|
Badan Golgi
|
Tidak
ada
|
Ada
|
7.
|
DNA
|
Ada
|
Ada
|
8.
|
RNA
|
Ada
|
Ada
|
9.
|
Histon
|
Tidak
Ada
|
Ada
|
10.
|
Pigmen
|
Ada
|
Ada
|
11.
|
Retikulum Endoplasma
|
Tidak
ada
|
Ada
|
12.
|
Sentriol
|
Tidak
ada
|
Ada
|
13.
|
LIsosom
|
Tidak
ada
|
Ada
|
C. Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya
a) Bagian
sel yang terdapat pada hewan
1. Membran Plasma
Tersusun
atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsinya yaitu melindungi sel,
mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar.
2. Cilia
Cilia (tunggalnya cilium) dan flagela
(tunggalnya flagelum) adalah alat atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari
suatu sel tertentu.
3. Retikulum Endoplasama
Yaitu struktur berbentuk benang – benang yang
bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu, RE. Granuler (Rough E.R) dan
RE. Agranuler (Smooth E.R). Fungsi R.E. adalah sebagai alat
transportasi zat – zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
4. Mitokondria
Struktur berbentuk seperti cerutu ini
mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk – lekuk dan dinamakan
Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusatrespirasi seluler yang
menghasilkan banyak ATP (energi). karena itu mitokondria diberi julukan“The
Power House”. Mitokondria (bentuk tunggalnya adalah mitokondrion)
adalah organel yang mengubah energi kimia menjadi energi yang lain.
5.
Mikrofilamen
Mikrofilamen Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut.
Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada
otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
6.
Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
7.
Peroksisom
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan
katalase (banyak disimpan dalam sel – sel hati).
8.
Ribosom
Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur ini
hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
9.
Sentriol / Sentrosom
Sentrosom
merupakan wilayah yang terdiri dari 2 sentriol ( sepasang sentriol) yang terjadi ketika
pembelahan sel , dimana nantinya setiap sentriol ini akan bergerak ke bagian
bagian kutub - kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus, sel di tahapan
interfase terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Dan terdapat fase
M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan
mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
10. Badan Golgi
Badan
Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
11. Nukleus
Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan)
sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur
sintesis protein.
12. Vakuola
Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi
berbeda-beda. Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom. Pada sel
tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, berperanan dalam
pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom besar. Pada protista vakuola
kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.
b) Bagian
sel pada tumbuhan
1.
Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk
melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara
berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri
tegak melawan gravitasi bumi.
2.
Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan
pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu
melangsungkan proses fotosintesis.
Perbedaan
sel hewan dan sel tumbuhan dalam bentuk tabel :
No.
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1.
|
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
|
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
|
2.
|
Mempunyai bentuk yang tetap.
|
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
|
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul)
|
|
7.
|
Tidak memiliki sentriol
|
Memiliki sentriol
|
8.
|
Tidak memiliki lisosom
|
Memiliki lisosom
|
9.
|
Memiliki glioksisom
|
Tidak memiliki glioksisom
|
10.
|
Memiliki plastida
|
Tidak memiliki plastida
|
III.
METODE PRATIKUM DAN KESIMPULAN
A.
TUJUAN PRATIKUM
1. Mampu
menyiapkan semua peralatan
2. Menggunakan
mikroskop untuk pencahayaan dalam pengamatan sel
3. Terampil
membuat sediaan dari sel mati dan sel hidup
4. Melakukan
pengamatan terhadap sel dan menggambarkannya
5. Dapat
menyimpulkan perbedaan dari sel mati dan sel hidup dari sel hewan dengan sel
tumbuhan
B. BAHAN-BAHAN
DAN ALAT
v Alat-alat
:
1. Mikroskop
2. Objek
gelas dan Cover gelas
3. Silet
4. Pipet
tetes
5. Tissue
6. Objek
awetan dan preparet awetan
v Bahan
:
1. Air
2. Lugol
3. Bawang
merah
4. Gabus
C.
CARA KERJA
1. Siapkan
semua alat dan bahan.
2. Atur
pencahayaan dari mikroskop.
3. Buat
sediaan dari sel gabus dan sel tumbuhan.
4. Sediaan
diletakkan diatas objek gelas , lalu tetesi dengan air atau lugol dan tutupi
dengan cover gelas.
5. Letakkan
dibawah lensa objektif.
6. Amati
bentuk seldan gambar.
7. Simpulkan
pengamatan.
8. Selesaikan
pengamatan semua alat bersih dan tempatkan pada tempatnya , dan buang sampah ke
tong sampah.
9. Setiap
kelompok persentasikan setiap pengamatannya.
D. KETERANGAN
(PEMBAHASAN)
a.
Gambar
1 adalah gambar sel gabus
Keterangannya :
1. Sel
gabus merupakan sel mati
2. Sel
mati yang terdapat didalamnya rongga rongga kosong seperti kamar kamar , juga
terdapat dinding sel
3. Selain
itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
4.
Menggunakan
mikroskop dengan perbesaran okulernya 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25
kali
b.
Gambar
2 adalah gambar sel tumbuhan (bawang merah)
Keterangannya :
1. Sel
hidup terdapat salah satunya pada sel tumbuhan contohnya bawang merah
2. Bagian
bulat merah itu merupakan inti sel.
3. Terdapat
inti sel dan cairan sitoplasma yang tersebar dan tampak jelas
4. Sedikit
berwarna merah karena dikasih lugol
5.
Menggunakan
mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25 kali
c.
Gambar
3 adalah gambar sel hewan (Amoeba)
Keterangannya :
1. Sel
hidup juga terdapat pada sel hewan contohnya amoeba
2. Terdapat
inti sel , membran inti dan cairan inti (sitoplasma)
3.
Menggunakan
mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali dan perbesaran objektifnya 0,25 kali
E.
PEMBAHASAN
Dengan
melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran okuler 5 kali da
perbesaran objektifnya 0,25 kali dengan mengamati sel gabus , sel tumbuhan pada
bawang merah dan sel hewan pada amoeba
Menurut
bagian bagian dalam sel , sel di bagi menjadi 2 bagian yaitu sel yang mati dan
sel yang hidup. Sel yang mati tidak memiliki inti sel atau nukleus dan jika di
amati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel yang mati tersebut tidak terlihat
atau kosong seperti kamar-kamar. Sedangkan, sel yang hidup memiliki inti sel
atau nukleus dan jika diamati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel hidup tersebut
terlihat dengan jelas. Contohnya, Sel gabus pada ubi kayu merupakan sel mati
seperti yang telah diamati oleh Robert Hooke. Dari hasil pengamatan yang
saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel gabus ubi kayu merupakan sel mati
karena tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel, dan tidak ada aktifitas
yang terjadi dalam sel tersebut, sehingga ruang antar selnya nampak kosong.
Bentuk sel ini menyerupai kotak persegi delapan, segi lima ataupun segi enam .
Pada sel gabus(isi sel mati) tidak tampak nukleus, plastida, maupun vakuola
sentral.
Namun, bagaimana dengan sel hidup ? sel hidup adalah yang
dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk
dalam kelompok sel eukariotik yang mempunyai cirri-ciri, yaitu sitoplasma dan nukleoplasma
terpisah, bahan gen di dalam inti, mempunyai organel seperti golgi,
mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan kloroplas pada tumbuhan. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki materi penyusun yang relatif berbeda.
Sel
tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan, yaitu dinding sel,
plastida, dan vakuola. Dinding sel merupakan lapisan terluar sel yang tersusun
atas selulosa, hemiselulosa, pectin, dan lignin. Vakuola merupakan rongga dalam
sel yang dibatasi selapis membran, yaitu tonoplas. Pada plastida terdapat tiga
tipe berdasarkan kandungan pigmen, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola. Karena tidak
memiliki dinding sel. Menyebabkan bentuk sel hewan relative tidak tetap. Pada
hewan-hewan bersel satu, seperti Amoeba
sp. Memiliki dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil dan vakuola
makanan.
F. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Sel adalah unit terkecil dari makhluk
hidup, yang menyusun makhluk hidup.
2. Sel terbagi 2, ada sel hidup
dan ada sel mati.
3. Sel tumbuhan memiliki dinding sel,
sitoplasma dan inti sel.
4. Sel
tumbuhan dan sel hewan termasuk dalam kelompok sel eukariotik,
5. Sel
tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan, begitu pula
sebaliknya,
6. Suatu
sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan, memiliki protoplas yangdibedakan atas komponen protoplasma
dan non protoplasma.
7. Sel
mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
8. Senyawa
penyusun dinding sel adalah terdiri atas selulosa, suatu polisakarida yang
terdiri atas polimer glukosa.
9. Fungsi
kloroplas adalah tempat terjadinya fotosintesis
10. Sel
hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel
IV.
PENUTUP
Saran
Sebaiknya dalam menggunakan mikroskop
harus berhati-hati baik dalam mengangkat maupun menggunakannya, karna mikroskop
merupakan barang yang mahal. Sebaiknya dalam melihat hasil pengamatan di
mikroskop tidak berebutan dan harus bergantian.
3 komentar:
tambahkan daftar pustaka
makasih penjelasan lengkapnya tentang macam-macam jaringan permanen
daftar pustakanya???
Posting Komentar