Tomat
Tomat kaya akan lycopene, antioksidan yang
mencegah radikal bebas penyebab kanker. Akan lebih baik jika diasup dalam
bentuk saus tomat atau pasta tomat yang dimasak. Hebatnya, semakin panas,
lycopene dalam tomat semakin terbentuk. Tomat juga mengandung vitamin C yang
tinggi. Mengasup lycopene bisa mengurangi risiko kanker payudara, prostat,
pankreas, dan usus besar.
Untuk penyerapan lebih baik oleh tubuh, masaklah
tomat dengan sedikit minyak.
Teh Hijau
Mengandung beberapa zat antioksidan seperti
polifenol atau katekin yang bisa mencegah sel-sel kanker semakin berkembang.
Menurut laporan sebuah studi yang dimuat Journal of Cellular Biochemistry, zat
polifenol ini tak hanya terdapat dalam teh hijau, tapi terdapat juga di dalam
kandungan minyak zaitun. Teh hijau yang sudah dikeringkan, memiliki kandungan
polifenol hingga 40 persen dari beratnya dan berfungsi mengurangi risiko kanker
pencernaan, paru-paru, usus besar, liver dan pankreas.
Hasil riset yang diterbitkan British
Journal of Nutrition menyebutkan, mengonsumsi 2 cangkir teh hijau
setiap hari selama sebulan bisa menurunkan tingkat kerusakan DNA hingga 20
persen. Anda bisa bebas kanker dan awet muda!
Ubi Merah
Kandungan betakaroten pada ubi merah juga tinggi.
Ubi merah juga mengandung zat saponin, flavonoid, dan polifenol yang aktif
berfungsi sebagai antioksidan dan anti kanker. Zat saponin bersifat anti radang
dan antikarsionegik, yaitu mencekal zat-zat dari luar tubuh yang berpotensi
menjadi sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, kandungan vitamin C, vitamin E,
betakaroten, serta, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori juga bisa menjaga
tingkat gula darah.
Ubi merah sangat baik bagi manula karena vitamin
B di dalamnya bisa menghindarkan dari penyakit kepikunan.
Brokoli
Nutrisi utamanya tentu saja serat. Brokoli adalah
sumber makanan kaya mineral seperti thiamin, niacin, asam pantothenat, kalsium,
besi, selenium, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, folat, magnesium, dan fosfor.
Namun, zat aktif yang melawan kanker pada brokoli adalah isothiocyanate yang
juga bisa ditemukan pada selada air, kubis, kembang kol, dan brussel sprout.
Zat tersebut berfungsi menghentikan perkembangan sel kanker.
Brokoli juga mengandung zat kuat sulforaphane
yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh melawan sel kanker. Namun, hati-hati
dalam mengolah brokoli jika terlalu matang. Sebab, ada sekitar 90% anti kanker
yang hilang. Jadi, rebus atau kukus brokoli sebentar saja ya!
Wortel
Warna jingga pada wortel menandakan bahwa
kandungan betakaroten di dalamnya tinggi. Betakaroten ini berfungsi menangkal
radikal bebas atau polusi yang bersifat karsinogen. Selain itu, ada kandungan
antioksidan alami lain dalam wortel bernama alfakaroten. Pria yang mengasup
alfakaroten dosis tinggi memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih rendah.
Sebuah studi yang dimuat Journal of Agricultural and Food Chemistry juga
menyebutkan, falcarinol membantu melindungi wortel dari jamur dan pestisida.
Bawang Putih
National Cancer Institute di
Amerika Serikat tidak menyarankan asup suplemen untuk mencegah kanker. Namun,
NCI menyebutkan bahwa bawang putih adalah jenis sayuran yang berpotensi
antikanker. Bawang putih juga mengandung zat arginine, oligosaccharides,
flavanoid, dan selenium serta bersifat anti radang dan anti bakteri. Baunya
yang menyengat berasal dari kandungan sulfur yang tinggi, yaitu allyl sulfur
yang memperlambat kerusakan sel tubuh akibat perkembangan sel kanker.
Bayam Merah/Bayam Hijau
Bayam mengandung zat antioksidan tinggi dan zat
gizi seperti vitamin A, C, E, K, B1, B6, serta mineral seperti kalium, kalsium,
besi dan masih banyak lagi. Bayam juga mengandung fitonutrisi yang melemahkan
sel kanker dan mengurangi radang . Beberapa kanker yang bisa dicegah dengan
bayam antara lain, kanker usus besar, prostat, payudara dan pencernaan.
Jika Anda memilih bayam merah akan lebih baik
lagi. Pasalnya, warna merah pada bayam me
0 komentar:
Posting Komentar